Sebuah insiden lalu lintas terjadi di ruas Jalan Tol Pandaan-Malang pada hari Selasa, 10 Juni 2025, sekitar pukul 09:30 WIB, ketika sebuah truk muatan galvalum mengalami oleng setelah salah satu bannya meletus. Kejadian ini sempat menimbulkan kemacetan singkat, namun beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka serius dalam peristiwa tersebut. Lokasi tepatnya berada di KM 85 arah Malang, masuk wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi, truk bernomor polisi B 9876 XYZ yang dikemudikan oleh Bapak Suryanto (45 tahun) awalnya melaju stabil dari arah Surabaya menuju Malang. Namun, sesampainya di titik kejadian, tiba-tiba ban belakang sisi kiri meletus. Hal ini menyebabkan truk muatan galvalum tersebut kehilangan kendali sesaat dan oleng ke bahu jalan. Beruntung, Bapak Suryanto dengan sigap berhasil menguasai kemudi sehingga truk tidak sampai terguling atau menabrak kendaraan lain.
Petugas dari Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jawa Timur, Satuan PJR Tol Pandaan-Malang, dengan cepat tiba di lokasi kejadian. Kepala Unit PJR Tol Pandaan-Malang, AKP Toni Wijaya, melaporkan bahwa timnya menerima laporan sekitar pukul 09:35 WIB. “Kami segera meluncur ke lokasi untuk mengamankan area dan mengatur lalu lintas. Dalam waktu singkat, truk muatan galvalum tersebut berhasil dipinggirkan agar tidak mengganggu arus kendaraan,” jelas AKP Toni Wijaya saat diwawancarai di Pos PJR Tol Pandaan-Malang pada hari yang sama. Proses evakuasi ban yang pecah dan pemeriksaan kondisi truk memerlukan waktu sekitar satu jam, sehingga arus lalu lintas sempat tersendat sekitar 500 meter.
Insiden ini kembali menjadi pengingat pentingnya pemeriksaan rutin kondisi kendaraan, khususnya untuk truk muatan berat. Ban yang aus atau kurang tekanan udara adalah salah satu penyebab umum kecelakaan di jalan tol. Sopir truk disarankan untuk selalu memeriksa tekanan ban, kondisi kembang ban, serta kelengkapan surat-surat kendaraan sebelum memulai perjalanan. Perusahaan logistik juga diharapkan untuk secara berkala melakukan perawatan dan peremajaan armada mereka demi keselamatan bersama di jalan raya. Kejadian serupa, meskipun tidak fatal, dapat menimbulkan kerugian materiil dan menghambat kelancaran distribusi barang.