Aksi tawuran berdarah kembali merenggut nyawa seorang remaja di Medan, Sumatera Utara. Fajar Kudri (17), seorang pelajar, tewas akibat luka bacok di kepala usai terlibat tawuran antar kelompok pemuda di Jalan Karya Bakti, Gang Tawon, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat dini hari, 2 Mei 2025, sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan mengungkapkan bahwa tawuran maut ini dipicu oleh saling ejek antara dua kelompok remaja, yakni Kelompok Remaja Independen (KRI) dan Warbuji (Warung Buk Jija), melalui media sosial. Setelah saling provokasi di dunia maya, kedua kelompok sepakat untuk bertemu dan melakukan tawuran di lokasi kejadian.
Korban, Fajar Kudri, bersama teman-temannya yang tergabung dalam kelompok Warbuji, menuju lokasi tawuran dengan mengendarai dua sepeda motor. Namun, di perjalanan, mereka berpapasan dengan gerombolan KRI. Tanpa banyak bicara, kelompok KRI langsung menyerang korban dan teman-temannya.
Nahas bagi Fajar, kepalanya terkena bacokan parang sisir yang diayunkan oleh salah satu anggota kelompok KRI. Korban langsung terjatuh dari sepeda motor dan tidak sadarkan diri. Sementara teman-temannya yang kalah jumlah memilih melarikan diri untuk menyelamatkan diri.
Melihat Fajar terkapar, teman-temannya sempat membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, luka bacokan di kepala yang dialaminya sangat parah, sehingga nyawa Fajar tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Pelabuhan Belawan tengah melakukan penyelidikan intensif untuk memburu para pelaku pembacokan yang menyebabkan hilangnya nyawa Fajar. Tujuh orang anggota kelompok KRI telah berhasil diamankan dalam waktu singkat pasca kejadian. Dari tangan para pelaku, polisi menyita lima bilah senjata tajam berbagai jenis, termasuk parang sisir yang digunakan untuk membacok korban.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi segala bentuk aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Pihaknya juga mengimbau kepada para pelaku yang masih buron untuk segera menyerahkan diri.
Tragedi ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat tawuran antar remaja yang seringkali dipicu oleh hal-hal sepele, seperti saling ejek di media sosial. Kejadian ini menjadi pengingat bagi orang tua, pihak sekolah, dan masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan dan memberikan pendidikan karakter yang kuat kepada para remaja agar terhindar dari perilaku kekerasan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.