Reog Ponorogo di Malang: Warisan Budaya yang Terus Dilestarikan

Meski identik dengan daerah asalnya, Ponorogo, kesenian Reog Ponorogo juga memiliki akar yang kuat dan terus dilestarikan di Malang, Jawa Timur. Kehadiran berbagai kelompok seni Reog di kota apel ini menunjukkan bagaimana sebuah warisan budaya mampu menembus batas geografis dan tetap hidup di hati masyarakat. Pelestarian Reog di Malang bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga tentang memperkaya khazanah seni lokal dan menarik minat generasi muda.

Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan yang kaya akan unsur mistis, heroik, dan humor. Elemen utamanya meliputi Dadak Merak, topeng kepala singa dengan mahkota bulu merak raksasa yang bisa mencapai berat puluhan kilogram, serta penari Jathil, Warok, dan Bujang Ganong. Pertunjukan ini selalu diawali dengan gamelan dan iringan musik khas yang membangkitkan semangat. Di Malang, kelompok-kelompok seni Reog aktif mengadakan latihan rutin dan tampil di berbagai acara, mulai dari festival budaya hingga perayaan hari besar. Sebagai contoh, Sanggar Seni Purbaya Reog Malang, yang berlokasi di Jalan Ijen Nomor 45, Malang, rutin berlatih setiap hari Minggu sore, pukul 16.00, dan pada tanggal 17 Agustus 2024, mereka tampil memukau dalam perayaan Hari Kemerdekaan di Lapangan Rampal, Malang.

Pelestarian Reog Ponorogo di Malang menghadapi tantangan dan peluang tersendiri. Tantangan meliputi regenerasi pemain dan pembuat alat musik yang membutuhkan keahlian khusus, serta pendanaan untuk pemeliharaan kostum dan properti yang tidak murah. Namun, peluang juga terbuka lebar dengan antusiasme masyarakat dan dukungan pemerintah daerah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, pada rapat koordinasi yang diadakan 10 Maret 2025 di Balai Kota Malang, berkomitmen untuk mengalokasikan dana hibah bagi kelompok seni tradisional, termasuk Reog, guna menunjang kegiatan pelestarian. Langkah ini sangat vital untuk memastikan keberlangsungan seni ini.

Selain itu, pertunjukan Reog Ponorogo juga menjadi daya tarik wisata di Malang. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik menyaksikan langsung keunikan dan keindahan pertunjukan ini. Dengan promosi yang tepat, Reog dapat menjadi salah satu ikon budaya yang semakin memperkaya citra Kota Malang sebagai destinasi pariwisata. Dengan segala upaya pelestarian yang dilakukan oleh para seniman, pemerintah, dan masyarakat, warisan budaya yang megah ini akan terus hidup, berkembang, dan memberikan inspirasi bagi generasi-generasi mendatang di Tanah Air.