Rawon Nguling: Kelezatan Kuah Hitam Legendaris dari Malang

Ketika berkunjung ke Malang, salah satu kuliner yang wajib dicicipi adalah Rawon Nguling. Hidangan berkuah hitam ini bukan sekadar sup daging biasa, melainkan sebuah warisan rasa legendaris yang telah memanjakan lidah banyak generasi. Rawon Nguling menawarkan kelezatan unik yang sulit dilupakan, menjadikannya ikon kuliner khas dari Jawa Timur. Artikel ini akan membahas mengapa Rawon Nguling begitu terkenal dan apa yang membuatnya istimewa.

Ciri khas utama dari Rawon adalah kuahnya yang berwarna hitam pekat, yang berasal dari penggunaan kluwek sebagai bumbu utama. Kluwek memberikan rasa gurih yang kompleks, sedikit pahit, dan aroma khas yang sangat kuat. Daging sapi, biasanya bagian sandung lamur, dimasak perlahan hingga sangat empuk dan bumbu meresap sempurna. Proses memasak yang panjang ini memastikan setiap serat daging penuh dengan cita rasa rempah. Sebuah studi oleh Pusat Penelitian Kuliner Tradisional Universitas Airlangga pada 5 November 2024, pukul 09.00 pagi, menyebutkan bahwa “penggunaan kluwek dalam Rawon merupakan teknik kuno yang menghasilkan profil rasa umami yang unik.”

Penyajian Rawon biasanya disertai dengan nasi putih hangat, tauge pendek segar, telur asin, kerupuk udang, dan sambal terasi yang pedas. Kombinasi tekstur dan rasa ini menciptakan harmoni yang sempurna di setiap suapan. Tauge memberikan sensasi renyah, telur asin menambah gurih, dan sambal memberikan tendangan pedas yang melengkapi kekayaan rasa kuah rawon. Beberapa tempat makan bahkan menyajikan tempe goreng atau perkedel kentang sebagai pelengkap tambahan.

Meskipun namanya “Nguling” merujuk pada sebuah daerah di Pasuruan, dekat Malang, Rawon Nguling telah menjadi identik dengan kelezatan kuliner di Malang dan sekitarnya. Popularitasnya yang meluas membuktikan bahwa rasa otentik dan kualitas tetap menjadi daya tarik utama bagi para penikmat kuliner. Banyak warung Rawon Nguling telah beroperasi puluhan tahun, mempertahankan resep asli dari generasi ke generasi, sehingga cita rasanya tetap terjaga. Salah satu cabang warung Rawon Nguling yang telah berdiri sejak tahun 1960-an masih ramai dikunjungi hingga kini, menurut catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur per 17 Maret 2025. Jika Anda mencari hidangan berkuah yang kaya rasa dan penuh sejarah, Rawon Nguling adalah pilihan yang sempurna untuk memanjakan lidah Anda.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa